Bagi
kami, masalah di Papua adalah permasalahan tentang kejahatan negara
dan korporasi, kekerasan militer, perusakan alam, genosida dan
pemusnahan kultur setempat. Isu Papua juga menjadi isu nasional di
Indonesia yang tidak kunjung selesai. Banyak masyarakat asli (indigenous people)
dibunuh dan disiksa, untuk memapankan pengerukan kekayaan alam
tanah Papua oleh perusahaan-perusahaan raksasa dunia bersama sekutu
terdekatnya : pemerintah.
Alasan konstitusi,
logika persatuan nasional serta pandangan sempit nasionalisme
ke-Indonesia-an digunakan untuk membenarkan penindasan dan kejahatan
atas masyarakat dan tanah Papua.
Tetapi di tengah iklim represif yang tak kunjung mereda, rakyat Papua
tetap berjuang dengan gagah berani. Untuk mengetahui situasi dan
pandangan dari gerakan perjuangan di Papua, Kontinum mewawancarai
Victor Yeimo, Juru Bicara Internasional dari Komite Nasional Papua
Barat (KNPB), salah satu organisasi rakyat yang terus aktif berjuang
di tanah Papua.
WAWANCARA KONTINUM DENGAN VICTOR YEIMO
Mengingat
pemberitaan media yang sangat minim dan selektif tentang perjuangan
rakyat dan situasi di Papua, dapatkah anda menjelaskan kepada pembaca
semua, bagaimana situasi terkini di Papua?
Di
Papua masih terjadi pelanggaran HAM oleh TNI/Polri terhadap
masyarakat sipil. Investasi global semakin membengkak setelah ACFTA
(ASEAN – China Free Trade Agreement), dimana SBY sudah
menginstruksikan Kapolri dan Panglima TNI agar mengamankan Papua demi
investasi (baca Jurnal Nasional, 16 Mei 2011, hal 10). Kebanyak
investor global berasal dari China, Badan Penanaman Modal Propinsi
Papua mengatakan dalam 6 bulan terakhir, sudah ada peningkatan 28%
investasi di Papua.
Juga
terjadi malpraktek penyelenggaraan pemerintahan di Papua oleh elit
birokrasi Indonesia. KKN ditambah pemerintah pusat yang inkonsisten
terhadap peraturan dan kebijakannya.
Di sisi lain, ada kebangkitan buruh PT. Freeport yang melakukan pemogokan (bisa ikuti beritanya di tabloidjubi.com).
Juga semakin marak bisnis liar (illegal) TNI/Polri seperti illegal logging,
pendulangan emas, pemasokan pekerja seks dari luar Papua, bisnis
kayu gaharu, dll. Sementara represi militer dalam membungkam gerakan
demokrasi makin mengental dengan label separatis, teroris, pengacau,
dll.
Seperti apa reaksi dan posisi masyarakat Papua menghadapi situasi tersebut?
Rakyat
tidak berdaya akibat kekuatan militer di Papua, sementara dengan
uang triliun pemerintah menggiuri rakyat demi penanaman modal asing
(investasi) di tanah-tanah adat Papua, akhirnya banyak yang tidak
ingin terorganisir dalam gerakan perlawanan.
Rakyat
masih terus mempermasalahkan sejarah integrasi Papua dalam NKRI yang
penuh dengan rekayasa AS, Indonesia, Belanda. Karenanya rakyat terus
merapatkan barisan perlawanan.
Selain
persoalan sejarah/historis dan kultural, apa yang membuat masyarakat
Papua menolak campur tangan Jakarta dalam kehidupan sehari-hari dan
menentukan nasib sendiri?
Karena
Jakarta memakai pola pendekatan militeristik, eksploitatif,
pembodohan dan pemarginalisasian. Dari dulu sampai sekarang Jakarta
menganggap orang Papua sebagai manusia kelas dua, manusia yang
mendekati binatang. Lantas dengan demikian mereka melanggar aturan
yang mereka buat sendiri. Tidak konsisten pada aturan dan segala
kebijakan. Kebijakannya juga ‘bias pendatang’. Makanya rakyat lebih
berfikir mengatur diri sendiri. Banyak orang Papua berfikir melalui
segala pengalamannya bahwa Indonesia di Papua Barat hanya untuk
memusnahkan orang Papua dan menguasai wilayah ini.
Bagaimana sikap dan reaksi pemerintah, borjuasi dan politisi Indonesia terhadap perjuangan masyarakat Papua?
Mereka
terus mencurigai setiap aktivitas sipil yang legal demokrasi.
Indonesia menggunakan kekuatan militer dan hukum (KUHAP) untuk
membunuh gerakan damai rakyat Papua Barat. Mereka juga memakai pola devide et impera
(politik pecah belah) untuk menghancurkan persatuan dan solidaritas
perlawanan rakyat Papua. Banyak uang dikucurkan oleh Jakarta kepada
institusi TNI/POLRI, intelijen untuk mengamankan Papua. Banyak orang
Papua direkrut dengan iming-iming uang dalam Barisan Merah Putih
(organisasi sipil militan merah putih). Banyak kasus pelanggaran yang
dilakukan anggota TNI/POLRI tidak dipengadilankan, bahkan para pelaku
justru dihadiai jabatan dan pangkat.
Bagaimana keterlibatan masyarakat Papua dalam perjuangan pembebasan Papua? Bagaimana pola-pola perjuangan yang dikembangkan?
Orang
Papua pakai pola gerakan damai dan bermartabat melalui demonstrasi,
doa, seminar, tulis buku, publikasi penindasan lewat internet. Ada
juga sebagian kelompok militan tradisional di Tentara Pembebasan
Nasional Organisasi Papua Merdeka TPN OPM yang menyatakan diri
sebagai militer Papua Barat. Mereka masih menggunakan pola gerilya
untuk mengusir TNI dari tempat mereka berada.
Bagaimana sikap masyarakat Papua menanggapi label-label separatis terhadap setiap gerakan yang berkembang di Papua?
Kami
menyadari bahwa kami bukan separatis, karena sebaliknya rakyat
menganggap Indonesia sebagai separatis di Papua karena ia datang
membawa negara Indonesia pada tahun 1962 di atas negara Papua yang
sudah merdeka tahun 1961.
Rakyat
menganggap itu label yang diberikan oleh penguasa yang anti
demokrasi dan HAM sebab UUD 1945 mengatakan penjajahan di atas dunia
harus dihapuskan. Rakyat menganggap label itu diberikan oleh militer
untuk kepentingan perluasan teritori militernya untuk mendapatkan
proyek pengamanan. Rakyat terus menyatakan lewat orasi, buku, seminar
dll bahwa kami bukan separatis, karena tanah ini milik orang Papua,
bukan milik Indonesia, AS, Inggris atau negara manapun.
Bagaimana anda melihat respon dan tanggapan masyarakat Indonesia secara umum tentang masalah Papua?
Banyak
rakyat Indonesia yang tidak memahami persoalan Papua. Mungkin karena
termakan opini penguasa lewat propagandanya melalui TV, surat kabar
dll bahwa orang Papua miskin, dll. Padahal kami kaya, tapi Indonesia
memarginalkan hak-hak orang Papua. Rakyat Indonesia dengan
nasionalisme yang sempit melihat gerakan-gerakan di Papua sebagai
anti-penguasa. Padahal mereka juga memperoleh perlakuan yang sama di
bawah penguasa yang eksploitatif, tamak, bedil, korup, dan
chauvinistik.
Mayoritas
rakyat Indonesai juga tidak banyak yang tahu bagaimana penguasa
Indonesia menginvasi Papua, menguasai Papua dan mencaplok wilayah
Papua yang sudah merdeka pada tahun 1961, melalui
perjanjian-perjanjian tentang penentuan status politik Papua dengan
penuh rekayasa antara pemerintah AS, Indonesia dan Belanda yang tidak
melibatkan orang Papua. Kebanyakan rakyat Indonesia masih buta dengan
persoalan Papua, masa bodoh dengan penderitaan orang Papua, dan
masih memihak kepada penguasa yang lalim ini.
Bisakah anda menceritakan tentang organisasi anda KNPB?
Komite
Nasional Papua Barat (KNPB) adalah media rakyat Papua Barat. KNPB
berdiri di wilayah-wilayah di seluruh tanah Papua, juga di Konsulat
Indonesia di Jakarta dan Manado. KNPB didirikan pada tahun 2008 dengan
Buchtar Tabuni sebagai Ketua dan Victor Yeimo sebagai Sekretaris
Jenderal. Pada akhir tahun 2006 Buchtar ditangkap dan dipenjara 3
tahun dan Victor menjalankan kerja harian. Pada tahun 2009 bulan
Agustus Victor ditangkap dan dipenjara selama 3 tahun. Kini roda
organisasi dijalankan oleh Mako Tabuni sebagai Ketua I KNPB, Buchtar
tetap sebagai Ketua Umum, dan Victor Yeimo sebagai Juru Bicara
Internasional.
KNPB
selalu mendorong rakyat Papua untuk melihat bahwa diri mereka
berbeda secara historis, kultur dan geografis dengan Indonesia.
Bisakah anda jelaskan bagaimana posisi kawan-kawan KNPB dalam hal ini?
Kami
menempatkan posisi perjuangan dengan rakyat Papua. Apa yang rakyat
mau itulah yang kami perjuangkan. Secara historis, kultur dan
geografis memang begitu adanya. Kami memandang bahwa Indonesia di
Papua Barat hanya mengisahkan penindasan yang berkepanjangan. Wilayah
ini masih menjadi wilayah protektoral. Apa yang diinginkan oleh
rakyat itulah yang dimediasi oleh KNPB untuk diperjuangkan melalui
cara-cara yang bermartabat.
Apa visi KNPB tentang “hak menentukan nasib sendiri” terkait perjuangan Papua?
Orang
Papua masih menganggap Pepera 1969 belum final. Rakyat terus
menuntut hak penentuan nasib sendiri. Banyak orang Papua yang terus
mati karena menuntut hak-hak itu. Maka KNPB memperjuangkan mekanisme
referendum sebagai solusi final dalam konflik Papua. Hal ini agar
rakyat dapat menentukan apakah mereka ingin tetap dengan Indonesia
atau merdeka. KNPB sebagai media tetap menuntut pihak internasional
dan juga kemauan Jakarta agar rakyat diberikan hak demokrasinya untuk
memilih masa depannya. Tentu kami terus menggalang solidaritas
internasional, dalam hal ini pengacara-pengacara internasional agar
status Papua dikaji dan diselesaian melalui mekanisme hukum
internasional.
Papua seperti apa yang diinginkan oleh masyarakat Papua sendiri?
Papua yang bebas dari segala bentuk penindasan: neokolonialisme Indonesia, neoliberalisme/ kapitalisme global, dan militerisme.
Bagaimana reaksi Freeport dan korporasi-korporasi lain yang bercokol di tanah Papua terhadap perjuangan rakyat disana?
Bagaimana reaksi Freeport dan korporasi-korporasi lain yang bercokol di tanah Papua terhadap perjuangan rakyat disana?
Freeport
bekerja sama dengan Penguasa Indonesia. Mereka sama-sama memainkan
kepentingan ekonomi politik mereka. Makanya, mereka memberi label
separatis dan teroris kepada rakyat yang menolak keberadan perusahaan
itu. Freeport mengambil posisi oposisi dengan gerakan rakyat Papua,
karena menurutnya itu akan menganggu modalnya dan aset vitalnya.
Bagaimana hubungan mereka dengan pemerintah dan borjuasi Indonesia?
Freeport
terus menipu Indonesia dan orang Papua, tetapi Freeport mau agar
Indonesia menjadi anjing penjaga modalnya. Freeport terus membayar
militer dan para borjuis Indonesia untuk dapat diberikan jaminan
keamanan dan hukum. Rakyat Papua tidak memperoleh manfaat yang
berarti.
Apa kebutuhan mendesak kawan-kawan sekarang ini dalam perjuangan pembebasan Papua?
-
Kami sangat butuh solidaritas rakyat tertindas dimanapun, termasuk
rakyat Indonesaia untuk bekerja sama mengusir segala bentuk penindasan
yang ada di Papua.
- Kami sangat membutuhkan solidaritas kawan-kawan pers nasional untuk berpihak dalam pemberitaannya kepada rakyat Papua.
- Kami sangat butuh konsolidasi di tingkat nasional Indonesia untuk mewujudkan solusi final bagi rakyat Papua.
- Kami butuh alat-alat produksi yang bisa dipakai untuk memproteksi kepungan penindasan di atas bumi cenderawasih
- Kami sangat membutuhkan solidaritas kawan-kawan pers nasional untuk berpihak dalam pemberitaannya kepada rakyat Papua.
- Kami sangat butuh konsolidasi di tingkat nasional Indonesia untuk mewujudkan solusi final bagi rakyat Papua.
- Kami butuh alat-alat produksi yang bisa dipakai untuk memproteksi kepungan penindasan di atas bumi cenderawasih
Seperti
apa bentuk solidaritas yang dibutuhkan masyarakat Papua? Dan apa
yang bisa dilakukan oleh kawan-kawan di luar Papua untuk membantu
perjuangan rakyat Papua?
- Kami ingin isu Papua menjadi diskusi reguler kawan-kawan di luar.
- Kami ingin ada konsolidasi nasional untuk membahas dan menetapkan stratak perlawanan bersama
- Kami juga butuh advokasi, dan infomasi ekopol dan pembacaan-pembacaan yang membantu kami untuk bergerak di lapangan.
- Kami ingin ada konsolidasi nasional untuk membahas dan menetapkan stratak perlawanan bersama
- Kami juga butuh advokasi, dan infomasi ekopol dan pembacaan-pembacaan yang membantu kami untuk bergerak di lapangan.
Terima kasih, salam hormat untuk semua pejuang-pejuang Papua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar